HILANGNYA TEROWONGAN BAWAH TANAH


Ratu malam dengan lembut memancarkan cahaya tubuhnya seiring dialog katak kecil di sekitar rerumputan.Cahayanya tak mampu menghapus kegelapan sang malam.Angin berlalu lalang bermain dengan daun-daun yang diam.Hentakan kaki seorang lelaki menghapus kehampaan suasana sekitar.Itulah Ahmad, ia berjalan hanya ditemani dengan cahaya yang ada di ponselnya.Kantuk, lelah, dan harum keringat menyelimuti dirinya yang baru saja pulang dari Warnet tempat kerjanya menjadi seorang operator.Bukan main, setiap hari ia harus menempuh jarak 4 Km untuk pergi dan pulang bekerja tanpa ditemani cahaya terang.Tapi itulah yang harus ia lakukan untuk menepati janjinya.Yaitu tamat Smp harus bisa membiayai pendidikan sendiri.Walaupun ia tahu orang tuanya mampu membiayai seluruh keperluan hidupnya.
Berjalan sekitar 1.5 Km, Ahmad melihat jam di ponselnya menunjukkan pukul 23.30 Wib.Tak ada satu manusia pun yang lewat dijalan itu.Yang ada hanya si “Jelek” yang sedang berbaring di depan sebuah pohon.Ahmad sering memanggil seekor anjing dengan sebutan si “Jelek” karna wajah Anjing itu menyeramkan.Dari awal bekerja, Ahmad selalu melewati jalan ini untuk pergi bekerja dan pulang ke rumah.Jalanan ini memang sangat asing baginya.Tak pernah ia lewati jalanan ini sebelumnya.Ahmad sudah mengklaim Jalanan ini bagaikan Terowongan Bawah Tanah yang sangat menyeramkan.Tanpa suara dan tanpa cahaya, hanya ada suara hentakan kakinya dan diskusi jangkrik – jangkrik yang bergema.Tapi yang membuatnya heran, kenapa ada terowongan bawah tanah di kota seperti ini ?
Dari kejauhan ia melihat sebuah cahaya terang menyinari aspal jalan.Ia terus berjalan mendekati cahaya itu.Ternyata cahaya itu berasal dari lampu jalan yang ada di depan sebuah Masjid yang sangat tidak asing baginya.Tempat berkumpul dia dan teman-teman di bulan Ramadhan.Masjid itu dijadikannya sebagai tanda bahwa ia sudah hampir sampai ke rumahnya.Hanya perlu sekitar 100 langkah lagi menuju tempat istirahatnya.
            Tok.Tok.Tok !
  Assalammualaikum .Ucap Ahmad dengan mengulang salam 3 kali dan mengetuk pintu ketika sampai rumah .
Waalaikusalam . Sahut Ibu Ahmad yang dengan segera bangun dari tidurnya membukakan pintu.
 “  Waduh, maaf ya buk kalau Ahmad mengganggu tidur nyenyaknya  ”.Ucap Ahmad menyesal.
  Owh, tidak apa kok nak ! kalau ibu tidak bangun, siapa cobak yang bukain pintu ?  Canda Ibu.
Hehe , iya jugak ya buk Ucap Ahmad sambil tertawa.
  Sudah, sana mandi ! Badan udah kayak komputer gitu.Perintah ibu.
  Oke.Siap Laksanakan Bos ! Sahut Ahmad penuh semangat.
Kemudian Ahmad berjalan mengambil handuk dan baju ganti menuju kipas angin.Ia duduk di depan kipas untuk mengeringkan keringat yang masih menempel ditubuhnya.Sambil memencet tombol-tombol ponselnya untuk mengirimkan pesan kepada seseorang disana, ia mengelus kepala adik laki-laki paling kecil yang sedang tidur disamping ia duduk.Rumahnya sangat sederhana dengan 1 kamar tidur, 2 kamar mandi dan 1 ruang dapur.Jadi, dia, adik laki-laki dan adik perempuan nomor 2 tidur di ruang tengah.sedangkan ayah dan ibunya tidur di kamar tidur.Kehidupan yang sangat sederhana dengan ayah yang bekerja sebagai seorang pedagang dan ibu hanya ikut membantu ayah berdagang.
            Hembusan angin dari kipas mampu membuat tubuhnya menjadi nyaman.Keringat sudah hilang dan lelah sudah mulai pergi.Ia pun bergegas pergi mandi untuk menyegarkan tubuhnya ketika tidur nanti.
            Disaat Ahmad sedang mandi, Ibunya membuatkan segelas teh manis hangat untuk menghilangkan rasa lelah dan penambah tenaga dari zat gula yang ada di dalam teh manis tersebut untuk Ahmad.Ibunya juga menyiapkan segelas teh putih untuk penetral tubuh.Setelah selesai menyiapkan semua, ibunya kembali tidur.
            Ahmad pun keluar dari kamar mandi dengan keadaan tubuh yang sangat segar.Ia melihat ke sebuah meja didekat TV ada 1 gelas teh manis dan segelas teh putih, ia pun langsung meminumnya karna dia memang tahu 2 gelas teh tersebut dibuatkan untuk dirinya.
Dengan kondisi yang sudah segar Ahmad lantas berjalan menuju tempat istirahat dan mengambil tempat istirahat disamping adik laki-lakinya.Satu kebiasaan yang ia punya, ia selalu tidur dengan memeluk orang yang ada disampingnya.Apalagi jika di samping dirinya adik laki-lakinya yang masih lugu.Sebelum tidur ia selalu menyetel alarm di ponselnya untuk bangun belajar jam 3 nanti.Setelah selesai semuanya, akhirnya Ahmad terlelap juga dengan posisi memeluk adik laki-lakinya.
Lagu Hingga Akhir Waktunya Nine Ball Berdering Begitu Kuat, Mengeleminasi Keheningan malam dan suara hujan yang sedang terjun ke bumi dengan sangat derasnya.Masih dalam posisi memeluk adiknya dan mengucek-ngucek mata, Ahmad melihat jam sudah menunjukkan pukul 03.00 Wib.Ia mematikan alarm dan bergegas ke kamar mandi untuk mandi.Beginilah rutinitas anak remaja yang satu ini setiap harinya.
Setelah mengenakan penghias penutup tubuhnya, ia segera menuju kran air yang terletak di luar rumahnya untuk melakukan sholat malam.Biasanya Kran itu dipakai untuk mencuci pakaian.Dengan penuh konsentrasi ia usapkan dan taburkan air pada anggota wuduk tubuhnya.Menghadap Kiblat seraya berdoa atas wuduk yang sudah dilakukannya.
Langkah kaki selanjutnya yaitu melakukan sholat malam atau yang biasa dikatakan sholat tahajjud.Mencari sebuah penutup kepala favorit didalam lemarinya.Butuh waktu sekitar 5 menit untuk mencari pecinya yang ternyata terselip baju yang sudah dilipat ibunya.
Dengan sangat khusyuk ia berdiri dan bersujud untuk menyembah Sang Khalik.Seakan terjadi dialog yang Gaib antara Ahmad dan Sang Khalik yang tak dapat dilihat oleh para manusia.Memohon Ampun dan Memohon segala Kemudahan untuk dirinya.
Semua sudah selesai, hanya satu yang belum ia kerjakan dalam jadwal yang sudah dimanagenya di “Kertas Rahasia”.Yaitu membaca untuk mengulang pelajarannya disekolah kemarin.Lembar demi lembar ia buka dengan perlahan.Mencoba memahami kata-kata yang diukir di kertas dengan tinta hitam penanya.
30 menit sudah ia berpacaran dan bergelut dengan buku  pelajarannya.Rasa Kantuk mulai menghampiri, sudah berkali-kali mulutnya menguap bak buaya yang ingin menerkam mangsanya.Dan karena sudah tidak dapat menahan mata yang sudah habis Wattnya, ia pun tertidur hingga bangun di waktu subuh.
Kembali setelah bangun, ia harus berkomunikasi dengan Tuhannya.Setelah itu mandi dan sarapan dengan keluarga.Tepat jam 06.30 Wib ia pergi kesekolah.
Di Sekolah ia menghabiskan waktu sekitar 9 jam untuk mencicipi ilmu yang diajarkan oleh para sarjana-sarjana terdidik.Mulai dari jam 07.00 sampai 16.00.Belajar, bermain, istirahat dan makan siang sudah ia laksanakan di Sekolah.Itu semua ia lakukan agar sesampai di Rumah nanti, ia sudah siap untuk tidur siang.
Setelah tiba di Rumah tercinta, Ahmad mengganti seragamnya dengan kaos oblong yang selalu dipakainya untuk tidur siang.Ia pun tidur untuk mengistirahatkan seluruh anggota tubuh dan untuk mengisi energi buat bekerja nanti malam.
            Tak perlu waktu lama untuk tidur, ia pun terbangun dari tidurnya, ia langsung menuju kamar mandi untuk bersiap-siap berkerja.Menyiapkan segala sesuatu yang harus ia bawa untuk bekerja.Setelah semua selesai, ia pamit dengan ibunya untuk menuju tempat kerjanya.
“  Buk, Ahmad Pergi kerja dulu ya, Assalammualaikum. ” Pamit Ahmad
“  Iya nak, Waalaikumsalam, hati-hati dijalan ya .  ”  Sahut Ibunya
            Ketika ibunya mengatakan hati-hati dijalan, terlintas di pikirannya ia harus melewati terowongan bawah tanah lagi malam ini.Ketakutan pun mulai  mengiringinya.100 langkah menuju Masjid di dekat rumahnya, ia masih dalam keadaan tenang.Tapi kini waktunya ia harus melewati kegelapan lagi.Tanpa cahaya bantuan dan tanpa suara.Hanya cahaya Rembulan yang menuntun ia berjalan.Memang jalanan itu seperti terowongan bawah tanah yang selalu ia lihat di televisi.Berulang kali ia mengangkat kakinya untuk melangkah ke tempat kerja.Ketakutan semakin menyerang dirinya.Tapi ia tetap berusaha tenang, melihat kearah kanan, kiri, depan dan belakang seakan-akan ia takut akan sesuatu yang mengikutinya.
           

Tiba-tiba melintas seekor burung dihadapannya yang membuat dirinya terkejut hampir pingsan di terowongan itu.
“  Astagfirullah,apa itu ? Seperti seekor burung hitam yang kulihat di hutan pada waktu itu.  ”
Mengucek-ngucek mata seakan-akan belum percaya ada seekor burung yang melintas di hadapannya.Dalam kondisi serba ketakutan ia terus berjalan mengikuti arah jalan yang gelap.Tetap melirik ke kanan dan kiri.Mengawasi setiap arah angin melintas.
            Tiba-tiba ia melihat seperti dua orang manusia berlainan jenis duduk di sebuah kursi tepat di dekat sebuah pohon.Saling berpegangan tangan dan tawa kecil terdengar dari arah mereka berdua.Sejenak ia teringat bahwa hari ini adalah hari sabtu, berarti malam minggu.Tapi kenapa ada orang berpacaran di terowongan bawah tanah seperti ini.Rasa takut pun semakin menggrogotinya.Antara manusia atau makhluk lain yang hanya ada dalam pikiran Ahmad.
“ Itu manusia bukan yaa ? Kok pacaran di tengah terowongan bawah tanah gini.Apa gadak tempat lain. ? Ucapnya pelan dengan mimik wajah terheran-heran.
            Karna jam masih menunjukkan pukul 19.00 Ahmad memberanikan diri berjalan mendekati mereka.Itu ia lakukan untuk menghapus rasa penasarannya.Setelah berada tepat di depan mereka, ternyata emang benar itu manusia.Rasa Lega pun mengalahkan ketakutannya.
“ Fyuhh, syukur deh kalau emang manusia.Haha ” Ucapnya lega
            Terus berjalan dengan menyatukan hati dengan ketenangan angin sekitar.Terlihat 3 buah cahaya menerangi 3 rumah besar yang ada dihadapannya.Tandanya ia sudah hampir sampai ke tujuan.Butuh 20  langkah untuk meninggalkan terowongan bawah tanah yang menyeramkan.
            Dengan sedikit keringat membasahi rongga-rongga kulit yang ada di tangan, akhirnya ia sampai ke tempat kerja.Mencatat hal-hal yang harus dicatat dan duduk menunggu para pelanggan untuk browsing internet dan main game.
            Ahmad menghabiskan waktunya untuk menjaga warnet sekitar 3 ½ jam.Tetapi berbeda ketika malam minggu, Ahmad harus bekerja selama 4 ½ jam.Duduk, browsing internet dan memperhatikan para client yang sedang browsing internet.Kadang jika ia merasa haus dan lapar, ia pergi ke warung sebelah untuk membeli jajanan.Cukup mudah bagi Ahmad untuk melakukan pekerjaan ini.
            Waktu semakin berlalu begitu cepat.Rasanya seakan tak ada waktu jika berada di tempat ini.Suara ketikan dari keyboard dan loudspeaker yang memekakkan telinga menambah keramaian tempat ini.Tak terdengar lagi suara para pemain, mereka konsentrasi terhadap layar monitornya.Terkadang terdengar suara tawa yang kuat dari para client ketika mereka membaca sebuah pesan dari temannya di situs jejaring favorit saat ini.Tempat ini memang sangat jauh berbeda dengan terowongan bawah tanah yang selalu dilewati Ahmad.


Terlihat jam sudah menunjukkan pukul 23.00 Wib.Para pelanggan satu persatu mulai meninggalkan tempat ini.Hanya tinggal beberapa pelanggan yang memang setia terhadap warnet ini.Suasana mulai hening.Tak ada sebuah lagu yang keluar dari loudspeaker komputer, hanya suara ketikan-ketikan keyboard yang menemani kesunyaian malam.
            Jam pun terus berputar sesuai arahnya.Para Client yang memang sudah paham dan tahu betul  kapan warnet ini tutup, mulai meninggalkan posisi duduknya.Tepat jam 00.00 Wib, warnet sudah kosong.Hanya Ahmad sendiri yang sedang menyapu dan menyusun bangku-bangku agar terlihat rapi untuk besok.
            Selesai sudah tugas Ahmad untuk hari ini, setelah menutup warnet, kembali ia harus melewati terowongan bawah tanah yang sangat ia benci untuk pulang.Melangkahkan kaki, mengangkat sandal yang dikenakannya menuju terowongan gelap disana.Lagu-lagu Pop dari ponselnya menemani langkah-langkah kakinya untuk melewati terowongan bawah tanah itu.Musik dari ponselnya cukup membuat rasa takutnya hilang.Menggoyangkan kepala dan sedikit bersuara mengikuti lagu yang ada.
            Tak terasa sudah sampai di tengah terowongan,suara musik dan nyanyian kecil Ahmad seakan membuat seekor katak untuk ikut bernyanyi.Ahmad terkejut ketika seekor katak bersuara seakan meminta hujan untuk mengiringi musiknya.Wajahnya pun tersenyum ketika mengetahui irama musik ponselnya sejalan dengan suara katak.Dengan begini Ahmad tak merasa sedang berada di terowongan.Ia merasa seakan sedang berada di sebuah konser akbar band papan atas.
            Mulai tampak sebuah cahaya terang di ujung sana.Suara katak pun mulai menghilang.Ahmad sempat kesal ketika tidak ada suara katak itu lagi.Ia sudah hampir sampai ke Rumah.Selang sepuluh menit ia pun sampai kerumahnya.
            Mengetuk pintu dan mengucapkan salam.
“   Assalammualaikum. ” Ahmad mengucapkan salam.
“   Waalaikumsalam. ”  Ibunya menjawab dan membukakan pintu.
“   Kenapa belum tidur buk ? ” Tanya Ahmad kepada ibunya
“   Hehe, iya nih nak, lagi belum bisa tidur.Sekalian nungguin kamu jugak. ” Jawab Ibu
“   Kalau Ahmad ngapain ditungguin buk ? Ntar juga pulang sendiri, hehe.” Canda Ahmad
“   Haha, Bener nih ? ” Ibunya meledek
“   Iyaaaa buk, beneran. ” Balas Ahmad meledek juga
“   Eh Mad, apa kamu gak lelah kerja setiap malam gini ” Tanya ibu serius
“   Haha, gak kok buk, orang ganteng kok lemah, cemen donk. ” Jawab Ahmad dengan semangat
“   Haha,iyalah.Emang mantap anak ibuk. ” Puji ibunya
“   Haha, iya donk.Ahmad gitu loh ! ” Jawab Ahmad dengan bangga sambil pergi menuju kekamar mandi.
            Seperti biasa Ahmad mandi dan setelah mandi ia tidur.Karna malam ini malam minggu, Ahmad harus banyak istirahat dan tidur hingga subuh.Ketika hari minggu tiba.Tidak banyak aktivitas yang ia lakukan.Dari pagi menjelang malam ia hanya berada di rumah untuk istirahat dan bermalas-malasan di tempat tidur.
            Ketika maghrib tiba, ia sholat dan bersiap-siap untuk bekerja.Rasanya ia malas kerja untuk hari ini.Cuaca tidak mendukung, hujan turun dari sore belum juga reda.Tapi dengan terpaksa ia pun harus tetap bekerja.Dengan menggunakan jaket andalan, Ahmad pun pergi bekerja.Masih berada didepan rumah,Ahmad berpikir sejenak.
“ Cahaya apa yang bakalan menerangi jalannya untuk malam ini ? Sudah pasti bulan tidak muncul karna hari hujan.Tapi, yasudahlah sudah terlanjur basah. ”
            Ia pun tetap bersikeras untuk pergi bekerja.Rasa takut yang kemarin malam hilang kini kembali menggrogotinya.Menghadap ke belakang melihat bekas tapak sandal yang tercetak di tanah karna hujan.Terus berjalan hingga akhirnya mulai masuk kedalam terowongan bawah tanah.Memang benar, tak ada cahaya yang bisa menuntun jalannya.Hanya cahaya ponsel yang tidak begitu terang menemaninya.Sepertinya Jangkrik dan Katak yang selalu menemani langkahnya absen untuk mengeluarkan suaranya malam ini.Tinggal sendirilah Ahmad berjalan di tengah terowongan yang sangat gelap.Tetes air hujan deras membasahi jaket yang ia kenakan.Berkali-kali ia mengusap wajahnya yang terkena tetesan air hujan yang berlawanan arah dengan jalannya.Jaket pun tak mampu terlalu lama melindungi tubuhnya dari air hujan.Baju dalam yang ia kenakan di balik jaket mulai ikut basah seakan-akan air meresap dari jaketnya.Mulai terdengar suara hentakan gigi atas dan bawah yang saling berlawan darinya.Ternyata Ahmad sedang menggigil antara ketakutan dan tak dapat menahan dinginnya air hujan.
            Sebuah cahaya terang mulai terlihat dari arah ia berjalan,berarti ia sudah semakin dekat dengan tempat kerja.Sedikit berlari-lari kecil agar cepat sampai ke tempat tujuan.Tak memperdulikan becek-becek di aspal jalan.
            Dan akhirnya sampailah ia tepat di depan warnet.Membuka jaket dan mulai menjauh dari kipas angin,karena tak dapat menahan dinginnya suhu.Mengganti operator yang bertugas sebelumnya.Kemudian duduk di depan monitor dan mencatat semua yang diperlukan.Sepertinya pengunjung warnet sepi hari ini.Hanya ada beberapa orang pelanggan yang biasa bermain game Online.
Berjam-jam ia duduk di depan layar monitor, ntah apa yang dikerjakannya.Mungkin keadaan tubuh yang sudah tidak stabil membuatnya sedikit bingung untuk melakukan sesuatu.Terkadang ia menidurkan kepalanya sejenak ke atas meja.Mengambil Ponsel dan mengetik beberapa sms untuk seseorang.
Tanpa sadar ternyata jam sudah menunjukkan angka 11 malam.Waktunya untuk menutup warnet.Karena pada saat itu hanya tinggal dirinya yang ada di warnet, Ahmad langsung bersiap-siap menyapu dan menghitung hasil pendapatan hari ini.Tidak banyak karena pengunjung sepi.
Hujan sudah tak menampakkan wujudnya lagi.Ahmad pun selesai menutup warnetnya.Tubuhnya mulai demam,badan lemas dan kepala mulai pusing.Sedikit keraguan untuk berjalan melewati terowongan gelap itu.Karena bulan belum juga muncul untuk melakukan tugasnya malam ini.Tanpa pikir panjang lagi Ahmad pun terus berjalan untuk pulang.Terus berjalan dan mulai melewati cahaya yang ia gunakan sebagai tanda ketika akan sampai ke tempat bekerja.Tak sadar ia sudah melewati cahaya itu, tapi ia sedikit terheran,dan bertanya dalam hati.
“ Loh,cahaya dari mana ini ? Kok terang sekali ? ”

Terus berjalan tetapi tidak juga menemukan terowongan yang biasa ia lewati.Melihat kearah atas, bawah, kanan, kiri, depan dan belakang.Seperti ada yang berbeda dari tempat ini, begitu banyak rumah yang ia lihat berjejer satu persatu dengan indahnya tapi tidak ada satupun yang menyalakan lampu di depan rumahnya.Pohon-pohon tegak begitu gagah di setiap depan rumah yang ada.Semakin terheran-heran dirinya.Bingung, karna tak menemukan terowongan yang biasa ditakutinya.
“ Tempat apa ini ? Aku belum pernah melewatinya.Aku tak mengenal jalan ini.”
Ahmad berhenti dan berpikir sejenak, duduk di sebuah kursi yang terbuat dari besi di depan sebuah pohon yang pernah ia lihat ketika ada dua orang yang sedang pacaran kemarin malam.
“ Sepertinya aku tanda kursi dan pohon ini, kalau tidak salah ini tempat dua orang yang   sedang pacaran waktu itu. ”
Menghadap kesegala arah untuk menemukan apa sebab yang dapat merubah semua ini.Memperhatikan jalanan dan menghadap kearah kanan dan kiri melihat pepohonan yang ada.Tidak lupa pula menolehkan kepala keatas untuk memperhatikan cahaya yang begitu terang.
            Tiba-tiba Ahmad berteriak
“Yeah, ternyata ini yang selama ini tidak pernah muncul dihadapanku. ”
Ahmad sudah menemukan semua keganjalan yang ada.Ternyata sumbernya adalah lampu jalan yang begitu terang berjejer disetiap persimpangan jalan yang ada.Lampu jalan yang tidak hidup dan setiap rumah yang enggan menyalakan lampu setiap malam ternyata menjadi penyebab munculnya terowongan bawah tanah yang sangat gelap dan menyeramkan.
            Setelah menemukan penyebab yang membuat semua ini terjadi, Ahmad segera ingin pulang kerumahnya.Karena pada saat itu jam sudah menunjukkan pukul 00.00 Wib.Dengan senyuman indah yang menghilangkan rasa pusing pada kepalanya, Ahmad berjalan dengan penuh semangat.Kini tidak ada lagi yang perlu ditakuti, tak perlu ada lagi yang dihiraukan dan tentunya sudah tidak ada lagi terowongan gelap bawah tanah.Ternyata selama ini PLN enggan menghidupkan lampu jalan yang ada dijalan ini.Dan akhirnya Ahmad Berkata “ Habis gelap terbitlah terang ”.Terimakasih atas cahaya yang sangat bermanfaat.PLN !    
 












0 Comments:

Post a Comment